Jumat, 30 Desember 2016

Prospek Pekerjaan Teknik Informatika

Kamu Jurusan Teknik Informatika? Inilah 10 Daftar Prospek Pekerjaannya

Informatika adalah ilmu yang mempelajari tentang perangkat, baik sistem ataupun alat, yang dapat menyebarkan, menyampaikan ataupun mendistribusikan informasi. Ya, informatika sangat erat kaitannya dengan informasi. Bukan terletak pada penyampaiannya, namun lebih tertuju pada bagaimana cara menghasilkannya. 
 
Lantas, apakah kajian utama dari informatika?

Ya, informatika yang secara jelas diartikan sebagai perangkat yang menghasilkan informasi, lebih menunjuk pada jaringan ataupun telekomunikasi. Komputer, menjadi salah satu contoh di dalamnya. Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi membuat jaringan telekomunikasi dan komputer menjadi bidang yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Perkembangannya tidak dapat dihentikan, apalagi menyurut. Perkembangan teknologi informasi terus berkembang menuju ke atrah yang lebih baik, maksimal, canggih dan efektif.

Pada dasarnya, jurusan teknik informatika membimbing seseorang untuk dapat mengembangkan berbagai program informatika dengan menggunakan bahasa pemograman. Program – program komputer dirancang sedemikian rupa, untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu. Maka dari itu, dalam pembelajarannya, jurusan teknik informatika juga mempelajari berbagai mata kuliah pendukung seperti matematika, ekonomi, entrepreneur, hingga sains. Hal ini ditujukan agar program yang nantinya dirancang dan dihasilkan oleh lulusan Teknik Informatika, menjadi program yang berguna untuk mengembangkan kemajuan bangsa secara utuh.
Kelihatannya sangat menarik, ya? Tapi, apa sih sebenarnya prospek kerja terbaik dari lulusan jurusan yang bergelar S.Kom ini? Berikut berkuliah.com akan memaparkannya sedikit. Yuk, kita bahas bersama – sama!

1. Programmer
 
Ya, seperti pada tugas dan pembelajaran dasarnya, bahwa menjadi lulusan teknik informatika erat kaitannya dengan pembuatan program. Membuat program sebagai perangkat lunak dari komputer untuk memudahkan fungsi – fungsi tertentu, menjadi tugas inti dari seorang programmer. Programmer yang dapat bekerja dalam segala bidang kerja ini, baik industri, pertelevisian, perbankan,  media, instansi pemerintah, bisnis dan ekonomi, dan lain sebagainya, dapat menjadi prospek kerja terbaik bagi lulusan teknik informatika.

 
2. Software Engineer 
Masih terkait dengan program, ada juga profesi software engineer yang bekerja dengan mengembangkan perangkat lunak untuk berbagai keperluan. Ya, siapapun klien anda, anda harus dapat menyesuaikannya dengan yang klien anda butuhkan. Misalnya, mengembangkan software untuk pendidikan untuk bisnis, untuk hiburan, untuk games, dan lain sebagainya. Perangkat lunak yang dikembangkan ini biasanya juga digunakan untuk simulasi – simulasi, lho! Ya, itu dia tugas dari software engineer, yang menjadi salah satu prospek kerja dari lulusan teknik informatika.

 
3. IT Consultant
 
Mendalami  bidang IT atau Teknologi Informasi tentu menjadikan seseorang menjadi fasih dan paham akan teori – teori teknologi, bahasa – bahasa pemograman, serta kelihaiannya membuat program berbasis komputer yang efektif untuk dijalankan. Atas asumsi ini, lulusan teknik informatika pun dapat menjadi seorang IT Consultant! Ya, dengan menjadi konsultan IT, seorang lulusan teknik informatika dapat menerapkan ilmu – ilmunya secara nyata dalam suatu organisasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dalam menerapkan teknologi dan informasi di dalamnya. Keren!

 
4. Web Engineer / Web Administrator
 
Website adalah salah satu wujud nyata dari berkembangnya teknologi dan informasi sampai saat ini. Website menjadi media dan lahan untuk menyampaikan informasi yang berbasis komputer. Namun, untuk membuat website, tentu haruslah memahami rincian – rincian teori dari pemrograman, yang pada nyatanya hal ini ialah ranah pembelajaran dari lulusan teknik informatika. Ya! Menjadi perancang website lengkap dengan basis domain, fitur, fasilitas dan layanan yang diberikan di dalamnya, menjadi salah satu tugas dari web engineer ataupun web administrator. Selain merancangnya, web engineer atau web administrator juga memiliki tanghung jawab untuk melakukan pemeliharaan dan mengembangkannya lebih luas lagi jika dibutuhkan.

 
5. System Analyst / System Integrator
 
Masih terkait dengan perangkat lunak atau program yang berbasis komputer, lulusan teknik informatika juga memiliki prospek kerja sebagai System Analyst. Tugas dari seorang system analyst ialah melakukan analisis terhadap sistem atau program yang berbasis teknologi dan informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Dari hasil analisis yang didapat, seorang system analyst berusaha menemukan jalan keluar da membuat solusi yang lebih mengedepankan teknologi dengan memanfaatkan software atau perangkat lunak yang direkomendasikannya.

 
6. Database Engineer / Database Administrator
Meski masih terkait dengan program beserta pengembangannya, namun pada pekerjaan sebagai Database Engineer atau Database Administratorhanya terfokus pada pengembangan basis data saja. Data – data yang terdapat dalam sebuah instansi atau perusahaan, dirancang dan dipelihara sebaik mungkin agar teratur, tidak berantakan sehingga kehilangan ataupun pencurian – pencurian data tidak terjadi. Untuk mengerjakan hal ini, lulusan teknik informatika tentu adalah orang yang sangat tepat.

 
7. Software Tester
 
Dari berbagai program ataupun perangkat lunak yang dibuat, lulusan teknik informatika juga dapat menjadi penguji dari perangkat – perangkat lunak tersebut. Menguji perangkat lunak dalam arti bertanggung jawab atas kebenarannya serta fungsinya sebagai perangkat lunak yang diciptakan untuk memudahkan seseorang dalam melakukan sesuatu. Kepekaan dan rasa tanggung jawab yang tinggi merupakan bekal utama bagi lulusan Teknik Informatika untuk menjalankaan profesi ini.

 
8. Game Developer
 
Mempelajari Teknik Informatika, terkadang juga dibekali dengan keahlian komputer grafis. Dengan adanya perpaduan dari dua keahlian ini, seorang lulusan teknik informatika juga dapat menjadi seorang game developer. Ya, membuat dan mengembangkan perangkat lunak untuk multimedia game, merupakan prospek kerja yang cukup menjanjikan bagi lulusan teknik informatika. Terlebih lagi, jika games yang dilempar ke pasaran tersebut menjadi games yang fenomenal dan membuat siapapun yang memainkannya menjadi addicted. Dijamin, pundi – pundi uang akan terus mengalir ke dalam rekening anda.

 
9. Computer Network / Data Communication Engineer
 
Menjadi seorang computer network juga menjadi salah satu prospek kerja yang terbaik bagi lulusan teknik informatika. Seorang computer network bertugas untuk merancang arsitektur dan pembangunan  jaringan. Selain itu, computer engineer juga berperan dalam melakukan perawatan serta pengelolaan jaringan dalam suatu perusahaan. Apapun fungsinya, jaringan sangat penting dalam era teknologi seperti sekarang ini, bukan?

 
10. Intelligent System Developer
 
Salah satu prospek terbaik dari lulusan Teknik Informatika antara lain sebagai Intelligent Ssytem Developer. Ya, profesi ini bertugas untuk megembangkan perangkat lunak yang bersifat intelejen , seperti sistem pakar, sistem prediksi, dan lain sebagainya. Terdengar sulit? Namun hasilnya sangat memuaskan.

Itulah 10 prospek kerja terbaik dari lulusan Teknik Informatika. Anda tertarik untuk terjun di dalamnya?

Tips menyelesaikan skripsi

5 tips menyelesaikan skripsi dengan tepat dan cepat


Jangan sampai jadi mahasiswa abadi gara-gara skripsi tidak selesai
Gambar: Fotolia

Selain pertanyaan “kapan menikah?”, salah satu pertanyaan lain yang acapkali dilontarkan sanak keluarga kepada beberapa dari kita yang masih kuliah ialah “kapan lulus?”Bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi, pertanyaan semacam ini terkadang terasa sensitif untuk dibahas. Siapa yang tidak ingin cepat lulus? Sebagai mahasiswa, kelulusan dan wisuda merupakan impian yang dinanti-nanti. Namun seringkali harapan ini terhalangi dengan skripsi yang tak juga kunjung selesai. Bagaimana caranya untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat dan cepat agar hati terasa ‘plong’? Beberapa saran berikut mungkin berguna bagi Anda.
1. Jangan menunda untuk memulai
Langkah awal dari menyelesaikan sebuah skripsi adalah dengan memulainya. Memulai sesuatu merupakan bagian tersulit dari sebuah pekerjaan karena membutuhkan niat dan motivasi yang besar. Namun, apabila kita terus menunda-nunda mengawali pengerjaan skripsi, maka skripsi kita pun tentu tidak akan pernah berkembang, apalagi selesai. Memulai skripsi bisa jadi terasa berat, namun bayangkan betapa lebih beratnya beban mental di hati kita apabila kelulusan tertunda akibat skripsi yang tidak kunjung selesai.
2. Buatlah target
Berbeda dengan tugas-tugas kuliah lain yang memiliki tenggat waktu dalam hitungan hari, biasanya skripsi memiliki waktu pengerjaan yang cukup lama, yaitu sekitar satu atau dua semester. Dengan banyaknya waktu yang tersedia, terkadang kita terbawa suasana santai karena tidak merasa dikejar-kejar deadline. Inilah gunanya membuat target. Tanpa adanya target, kita akan terlena dengan banyaknya waktu yang (seakan-akan) kita punya. Hal ini dapat berujung pada pengerjaan skripsi yang terburu-buru di minggu-minggu terakhir, atau lebih buruk lagi, skripsi yang tidak selesai pada waktunya. Buatlah sebuah target yang realistis dan tempel di kamar tidur agar menjadi pengingat bagi Anda setiap hari.
3. Seringlah bertemu dosen pembimbing
Bertemu dosen pembimbing seringkali terasa menyeramkan (bagi saya pribadi). Berbagai pertanyaan “menjebak” dan kritikan akan dilontarkan oleh sang dosen, khususnya saat skripsi kita dirasanya belum matang dan mendalam. Namun inilah pentingnya bertemu dengan dosen pembimbing. Selain untuk mendapatkan berbagai kritikan dan masukan yang membangun, kita juga dapat berdiskusi dan menambah wawasan mengenai skripsi yang sedang kita kerjakan.
4. Terapkan prinsip “kerjakan satu hari sekali”
Saat mengerjakan skripsi beberapa waktu yang lalu, saya memegang teguh satu prinsip: mengerjakan skripsi haruslah seperti mandi, yaitu minimal sehari satu kali. Mengapa? Karena apabila kita terbiasa untuk meninggalkan skripsi lebih dari satu hari, kita akan merasa semakin malas untuk memulai mengerjakannya kembali.
Dengan membiasakan diri mengerjakan skripsi minimal satu hari sekali selama kurang lebih satu jam, motivasi untuk menyelesaikan skripsi akan tetap terjaga. Prinsip ini juga akan membantu kita dalam mencicil beban skripsi, sehingga tanpa terasa lembaran skripsi kita sudah bertambah banyak setiap hari. Ingatlah peribahasa, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.”
5. Sempatkan diri untuk refreshing
Untuk dapat mengetik puluhan lembaran skripsi, dibutuhkan pikiran yang terbuka dan tenang agar kita mendapatkan banyak inspirasi. Oleh karena itu, penting untuk menyempatkan diri melepas penat dan refreshing agar otak kita rileks dan ide-ide mengalir dengan lancar.
Apabila pikiran Anda mulai terasa jenuh atau terbebani berlebihan akibat mengerjakan skripsi, sempatkan diri untuk melakukan hobi yang Anda sukai atau menonton bioskop bersama sahabat untuk melepas penat sehingga setelahnya Anda dapat kembali berkutat dengan buku-buku dan berhadapan dengan komputer dalam keadaan segar.

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat Ilmu Sosial Dasar




PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
ILMU SOSIAL DASAR










MUTIARA, SIKOM

Disusun oleh:
1.            Evangel Nathasya Kirana (1IA05 / 52416410)
2.            Faris Rakin Syafiq (1IA05 / 52416672)
3.            Mahpudin (1IA05 / 54416232)




JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TENOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................1
1.1  LATAR BELAKANG........................................................................................1
1.2  TUJUAN.......................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
2.1 PELAPISAN SOSIAL...............................................................2
2.2 KESAMAAN DERAJAT.................................................7
BAB 3 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................12









BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG


Masyarakat terbentuk dari individu-individu, yang terdiri dari berbagai latar belakang, yang membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya kelompok sosial tersebut terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata. Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Sehubungan dengan ini, maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sarna. Masyarakat tidak dapat dibayangkan tanpa individu, seperti juga individu tidak dapat dibayangkan tanpa adanya masyarakat.

1.2. TUJUAN
Manusia, sebagai makhluk sosial, tentu selalu mengalami perubahan sosial. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan dan atau status yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum. Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan dalam bentuk suatu piramida.
Dalam hal ini, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah;
1.      Mengetahui makna dari pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2.      Mengetahui hubungan antara pelapisan masyarakat dan kesamaan derajat.
3.      Megetahui pola dan sistem pelapisan masyarakat.
4.      Mengetahui hubungan antara masyarakat, elite, dan massa dalam kesamaan derajat.





BAB 2
PEMBAHASAN


2.1  PELAPISAN SOSIAL

A.     PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan maskudnya adalah keadaan yang berlapis-lapis atau bertingkat-tingkat. Istilah pelapisan diambil dari kata stratifikasi. Istilah stratifikasi berasal dari kata stratum (jamaknya adalah strata, yang berarti lapisan). Pitirim A sorokin mengatakan bahwa pelapisan sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchies). Perwujudan dari gejala stratifikasi sosial adalah adanya tingkatan tinggi dan rendah. Dasar dan inti lapisan-lapisan didalam masyarakat adalah karena tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab, serta dalam pembagian nilai-nilai sosial dan pengaruhnya diantara anggota masyarakat. Dengan demikian pelapisan berarti bahwa dalam masyarakat ada sejumlah kelompok masyarakat yang mempunyai posisi berbeda-beda dalam tata tertib sosial masyarakat, dimana golongan-golongan itu mendapat atau menikmati hak-hak tertentu. Berarti tidak semua perbedaan posisi di dalam masyarakat menunjukkan adanya pelapisan di dalam masyarakat. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.

Yang dimaksud dengan kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lainnya didalam kelompok tersebut, atau tempat sebuah kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya didalam kelompok yang lebih besar lagi.






Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
·           Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban.
·           Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
·           Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
·           Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum.
·           Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
·           Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitif bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif. Apa yang sesungguhnya adalah kelompok ekonomi yang tersusun atas dasar ketergantungan yang timbal balik dan individu-individu yang aktif secara ekonomis, serta bagian-bagian yang lebih kecil daripada suatu kelompok yang memiliki sistem perdangangan dan barter satu sarna lain. Gradasi itu dapat kita lihat misalnya : multi dari memilih modal yang kaya sampai kepada buruh yang termiskin; dari presiden kepada lurah, dari jenderal sampai kepada prajurit dan sebagainya yang semuanya itu menunjukkan sebagaia jenjang-jenjang dan gradasi sosial yang
menunjukkan walaupun di dalam sistem demokrasi yang paling mutakhir pun ada pelapisan masyarakat
Dalam kenyataannya setiap individu memiliki lebih dari satu kedudukan. Sebagai contoh, seseorang pasti memiliki hak dan juga kewajiban, dalam hal ini hak dan kewajiban berinteraksi satu sama lain. Kedudukan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya disebut peranan. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kegiatan-kegiatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Dengan demikian peranan mempunyai fungsi penting, karena mengatur kelakuan seseorang dan pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan orang lain.

B.     POLA TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL

Terjadinya Pelapisan Sosial
1.                   Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.
Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu terbentuk secara alamiah seiring berjalannya waktu. Bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku.

2.                   Terjadi dengan disengaja
Sistem pelapisan ini terjadi dengan sengaja bertujuan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam pelapisan ini ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
·                    sistem fungsional : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan    yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala seksi, dan lain-lain
·                    sistem scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).


C.     SISTEM PELAPISAN SOSIAL

Pembagian Sistem Pelapisan, menurut sifatnya
·                     Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Di dalam sistem ini, satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Sistem pelapisan tertutup dapat ditemui di dalam masyarakat yang mengenal sistem kasta;
Ø    Kasta Brahmana, yaitu golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi.
Ø    Kasta Ksatria, yaitu glongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
Ø    Kasta Waisya, yaitu golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga.
Ø    Kasta Sudra, golongan rakyat jelata.
Ø    Paria, golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta (kaum gelandangan, peminta, dsb).


·                     Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Didalam sistem ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke pelapisan yang ada dibawahnya atau naik ke pelapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian dapat kita temukan misalnya didalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bisa ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila ia tidak mampu mempertahankannya. Status (kedudkan) yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri diebut “achieved status”.


Ada pula yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut:
1.                  Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower  class).
2.                  Masyarakat yang terdiri dari tiga kelas, kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).
3.                  Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas menengah ke bawah (lower middle class) dan kelas bawah (lower class).

Pada umumnya semakin tinggi golongannya, semakin sedikit jumlah orangnya. Dengan demikian sistem pelapisan masyarakat itu mengikuti bentuk piramid.

D.    TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL

1)      Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2)      Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama  di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3)      Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4)       Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5)      Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

           Bentuk konkrit daripada Pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada sementara sarjana yang meninjau bentuk pelapisan masyarakat hanya berdasar salah satu aspek saja misalnya aspek ekonomi, atau aspek politik saja, tetapi sementara itu ada pula yang melihatnya melalui berbagai ukuran secara komprehensif. Selanjutnya itu ada yang membagi pelapisan masyarakat ke dalam jumlah yang lebih sederhana (misalnya membagi hanya menjadi dua bagian). Sementara itu ada pula yang membagi tiga lapisan atau lebih).

2.2  KESAMAAN DERAJAT

A.      DEFINISI KESAMAAN DERAJAT

Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.

Declaration of Human Right, yang lahir tahun 1948 menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya sejak lahir yang melekat pada dirinya. Beberapa hak itu dimiliki tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi serta universal. Indonesia, sebagai Negara yang lahir sebelumnya juga telah mencantumkan dalam paal-pasal UUD 1945 hak-hak asasi manusia. Pasal 27(2) UUD 1945 menyatakan bahwa, tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 29 ayat (2) menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

Hukum dibuat dengan maksud untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan. Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dikatakan, “Segala Warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. ”, dalam hal ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak asasi yang dimiliki warga negara, yaitu kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Kemudian pada pasal 27 ayat 2, ditetapkan bahwa hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pada pasal 28, “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh Undang-Undang.” Pokok ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.” Pokok terakhir, dalam pasal 31 UUD 1945 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran, (1) “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran,”, dan (2) “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur oleh undang-undang.”

B.     ELITE DAN MASSA

                            Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk yang ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu juga ada penduduk yang tidak ikut disertakan. Dalam pengertian umum, elite menunjuk kepada sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.

               Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : pertama menitik beratakan pada fungsi sosial, dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak tentu.


               Elite yang berfungsi sebagai pemegang pimipinan harus dapat mengatur strategi yang tepat. Dalam hal ini elite dapat dibedakan menjadi:
a.         Elite politik (berkuasa dalam mencapai tujuan)
b.        Elite ekonomi, militer, diplomatik dan cendekiawan.
c.         Elite agama, filsuf, pendidik dan pemuka masyarakat.
d.        Elite yang memberikan kebutuhan psikologis, seperti artis, penulis, aktor, olahragawan, dsb.

Istilah massa menunjuk kepada suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan. Ciri-ciri massa adalah :
1.        Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.
2.        Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym.
3.        Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.


C.     HUBUNGAN ELITE, MASSA, DAN MASYARAKAT

·         Masyarakat dan  Massa
Massa merupakan gambaran kosong dari suatu masyarakat. Ia semata-mata terdiri dari suatu himpunan individu-individu yang terpisah. Massa cenderung merespon obyek-obyek yang menarik perhatian atas dasar impuls-impuls yang dibangkitkan olehnya daripada merespon sugesti yang ditimbulkan berdasarkan suatu hubungan yang erat.


·           Peranan Elite terhadap Massa
Elite adalah kelompok yang berkuasa dan merupakan kelompok penentu, yang tidak mendasarkan diri pada fungsi-fungsi sosial tetapi lebih bersifat kepentingan-kepentingan birokrat.
Kelompok elite penentu lebih banyak berperan dalam mengemban fungsi sosial;
a.    Sebagai suatu lembaga kolektif yang merupakan pencerminan kehendak-kehendak masyarakatnya.
b.   Sebagai lembaga politik yang memajukan kehidupan masyarakat dengan memberikan kerangka pemikiran konsepsional sehingga massa dapat tepat dalam menanggapi permasalahan.
c.    Memiliki peranan moral dan dolidaritas kemanusiaan baik dalam pengertian nasionalisme maupun universal.
d.   Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemuasan hedonik/ intrinsik lainnya bagi manusia khususnya terhadap reaksi-reaksi emosional.




Untuk makalah dalam bentuk word,bisa di download melalui link berikut: